Bunda

Pregnant Twins Baby Boy

Banyak pasangan suami istri yang mengharapkan bisa mendapatkan keturunan, apalagi kehamilan anak kembar. Kehamilan kembar adalah momen yang sangat dinanti-nantikan. Terlebih lagi jika kita sudah berdoa dan dikabulkan doanya untuk kehamilan kembar.

Alhamdulillah kami diberi amanah memiliki anak kembar laki-laki yang ganteng-ganteng. Selama masa kehamilan adalah masa yang super sekali, banyak kenangan yang indah hingga yang masam juga ada. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan kisah aselama kehamilan anak kembar saya.

Frist Terimester

Awalmula saya kalau sedang hamil yaitu waktu mens saya telat 7 hari. Dengan menggunakan Test Pack (TP) yang saya cek di pagi hari dengan hasil 2 garis tapi garis kedua samar-samar. Anehnya lagi yang mengalami mual muntah adalah suami saya, sementara saya bisa makan sepuasnya tanpa mual-mual. Akhirnya setelah satu setengah bulan saya dan suami priksa ke dokter untuk USG 2D. Namun sayangnya hasil USG tidak nampak si dedek, yang terlihat hanya kantungnya saja dan itu cuma satu.

Dokter bilang perkembangan dedek bayi-nya terlampau lambat. Perasaan saya saat itu campur aduk. Saya takut kenapa-napa dengan calon bayi saya, akhirnya saya banyak makan makanan yang bergizi dan meminum suplemen C*R untuk penguatan tulang. Sejauh ini saya merasakkan perut saya lebih cepat mengembang. Selanjutnya saat usia kandungan 3 bulan saya kembali melakukan USG 2D di klinik yang sama.

Alhamdulillah hasil yang terlihat ada dua bayi yang nampak. Saya dan suami begitu bahagia waktu mengetahui hal tersebut. Setelah dari klinik, Semakin banyak makanan bergizi yang saya makan tanpa memperdulikan berapa uang yang keluar. Saat usia kandungan 4 bulan akhirnya saya dan suami kembali melakukan usg 2D di klinik yang sama.

Hasilnya berat badan janin normal, detak jantung janin juga normal. Sayangnya jenis kelamin dedek kembar belum kelihatan di usia kehamilan tersebut. Kami sekeluarga juga mengadakan acara empat bulanan di kampung halaman saya, yakni di Gresik Jawa Timur. Perjalanan kami lakukan dengan mengendarai mobil, dan perjalanan memakan waktu 8 jam perjalanan. Karena memang harus pelan-pelan dan sering berhenti untuk istirahat.

Terimester ke 2

Saya rutin melakukan pemeriksaan ke klinik ibu dan anak tiap bulannya. Hingga akhir bulan ke enam terjadi sebuah masalah dimana muncul kontraksi dini yang menyebabkan saya harus rawat inap di rumah sakit. Saya di rawat selama 4 hari di rumah sakit tersebut. Selama di rumah sakit saya diberi penguat kandungan dan obat pereda kontraksi. Kandungan saya juga di usg dengan hasil bb janin pertama 750 gr, sementara janin kedua dengan bb janin 900 gr, posisi kepala janin satu di atas dan satu dibawah (presbo-preskep). Dari pemeriksaan waktu opname tersebut diketahui pula bahwa jenis kelamin laki-laki dan perempuan, padahal waktu USG usia kehamilan 5 bulan jenis kelamin yang terlihat keduanya adalah laki-laki.

Karena usia kehamilan dan berat badan janin masih terlalu kecil untuk dilahirkan, sehingga dokter berusaha untuk mempertahankan kandungan saya dan posisi janin juga interlock sehingga akan sulit jika dilahirkan normal. Alhamdulillah kandungan saya masih bisa di pertahankan di kehamilan enam bulan ini. Setelah keluar dari rumah sakit saya disuruh bed rest total selama seminggu. Dua minggu sekali saya disuruh chek up rutin di rumah sakit ke dokter spesialis kandungan.

Hasilnya salah satu berat badan janin ada yang di bawah normal, bahkan selisih jauh sekali dengan janin yang satunya. Pada waktu di priksa perut saya juga mengencang dan muncul kontraksi tetapi tidak sakit. Akhirnya dokter menyarankan saya untuk melakukan CTG terlebih dahulu sebelum pulang. Jika hasil CTG tersebut baik maka saya diperbolehkan pulang, sementara jika hasilnya tidak sesuai dengan yang di harapkan, maka saya harus di rawat inap kembali.

Alhamdulillah hasil CTG saya tergolong baik dan saya bisa pulang ke rumah dengan catatan saya tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan rumah. Saat istirahat di rumah pergerakan janin dapat dilihat pada permukaan kulit yang menggeliat-geliat, sepertinya mereka berdua bahagia di dalam perut.

Terimester ke 3

Foto terakhir dedek di dalam perut

Saya masih rutin priksa dua minggu sekali Meskipun sudah masuk terimester ke tiga. Hasilnya masih tetap sama dengan sebelumnya berat badan janin pertama selisih jauh dengan janin kedua, dan hasil usg kepala janin posisinya di bawah semua (preskep-preskep). Terakhir kali priksa adalah saat UK 32 minggu +1 hari. Jenis kelamin yang terlihat waktu itu keduanya laki-laki.

Sayangnya pada akhir UK 33 minggu, tepatnya pada jam 01:00 WIB dini hari ketuban saya pecah dini. Untungnya suami saya ada di rumah dan bisa di bangunkan meskipun agak susah. Jam 01:30 WIB saya dan suami berangkat ke rumah sakit terdekat. Sampai di rumah sakit ternyata IGD penuh, sampai akhirnya saya pergi ke rumah sakit tempat saya di rawat dulu pada jam 02:30 WIB.

Selama di IGD saya di beri tindakan dengan diberi suntikan penguat paru dan pil pereda kontraksi. Kisaran jam 07:00 WIB dokter datang dan melakukan pemeriksaan USG untuk melihat perkembangan janin, hasilnya janin pertama dengan bb 1450 gr dan janin kedua 2000 gr, dan posisi kepala janin dua-duanya sudah di bawah (preskep-preskep).

Pada waktu itu saya sudah mengalami kontraksi yang semakin lama semakin memendek jaraknya. Perut saya juga semakin lama semakin turun. Akhirnya pada UK 34 minggu +1 hari saya melahirkan kedua bayi saya secara spontan (normal). Tepatnya pada tanggal 19 Agustus 2019 dimana bayi pertama lahir pada jam 09:55 WIB dengan bb 1,5 kg dan bayi kedua lahir pada jam 10:00 WIB dengan bb 2,1 kg.

Namun karena keduanya lahir belum pada waktunya, akhirnya keduanya masuk inkubator sampai paru-parunya matang. Karena kelahiran prematur tersebut juga berdampak pada keluarnya asi, karena tidak bisa melakukan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini. Akhirnya selama di inkubator twin minum susu formula khusus untuk bayi prematur.

Sementara asi saya pompa agar bisa keluar, kisah Bunda-Bunda Pejuang ASIP sudah ada pada artikel saya sebelumnya. Anak yang lahir pertama saya beri nama Fauzan, sedangkan anak yang lahir kedua saya beri nama Fauzi. Lima hari kemudian Fauzi diperbolehkan pulang sementara Fauzan baru boleh pulang dua hari setelah Fauzi dengan beberapa syarat yang harus di lakukan orang tuanya. Kisah selanjutnya saya tulis pada artikel tumbuh kembang bayi kembar.

Bunda-Bunda juga ada yang hamil kembar atau sudah punya anak kembar, silahkan sharing pengalaman kalian di kolom komentar di bawah ini. Akan sangat menyenangkan jika kita bisa saling berbagi bersama, terimakasih.

Artikel by: Silvi Fr A

5 tanggapan untuk “Pregnant Twins Baby Boy”

  1. Selamat ya bunda atas kelahiran baby twins nya. Saya skrg alhamdulillah jg sedang hamil kembar. Usia 33w. Priksa terakhir usia 31w, bbj nya 1,8 dan 1,7. Saat ini yg saya rasain pngn dedek nya cpt kluar soalnya perut rasanya udh berat bngt.

    Disukai oleh 1 orang

    1. Iya terimakasih bunda, semangat juga ya bunda, hamil anak satu aja berat apa lagi yang kembar, semoga pada waktu persalinan nanti bunda di lancarkan dan si kembar lahir dengan selamat. Amiin

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.