Bunda

Tumbuh Kembang My Twins Baby Boys 0 – 3 Bulan

Twins boys 3,5 month

Gemeli adalah istilah medis yang berarti kehamilan kembar. Pada kehamilan gemeli, seorang perempuan mengandung lebih dari satu janin di dalam rahimnya.

Alodokter

Mempunyai anak kembar adalah dambaan bagi tiap orang, karena kelucuannya waktu melihat tingkah mereka membuat hati menjadi gembira. Banyak yang sampai melakukan promil bahkan program bayi tabung untuk mendapatkan keturunan anak kembar. Namun ada juga yang bisa langsung mendapatkannya tanpa harus melakukan program apapun.

Seperti halnya kisah Pregnant Twins Baby Boys yang saya upload sebelumnya. Kehamilan kembar memiliki resiko lahir prematur. Kebanyakan bayi kembar dua lahir pada usia kehamilan 34 – 36 weeks, tetapi ada juga yang bisa lahiran pada usia kehamilan 35 – 39 weeks. Kehamilan kembar memang butuh perhatian dan penjagaan extra karena memang tergolong rawan. Kedua anak kembar saya lahir pada 34 weeks +1 days yang bertepatan pada tanggal 19 april 2019.

Total waktu satu minggu yang dihabiskan si kembar di inkubator rumah sakit. Bayi yang lahir kedua yang kami beri nama Fauzi keluar terlebih dahulu dari rumah sakit. Bobot waktu keluar dari rumah sakit adalah 2,1 kg sama seperti saat dilahirkan, tidak ada peningkatan berat badan.

Fauzi pertama kali keluar dari inkubator

Dua hari kemudian Fauzan menyusul keluar dari rumah sakit dengan bobot 1,6 kg naik 100 gr dari berat lahir semula. Keduanya lahir dengan berat rendah sehingga perlu diberlakukan penanganan khusus. Dokter menganjurkan untuk menjemur keduanya tiap pagi antara jam 6-7 pagi hingga usia 3 bulan. Selain itu bayi harus selalu dalam kondisi hangat dan tidak boleh kedinginan atau mengalami demam. Bunda dirumah harus selalu sedia termometer untuk mengecek tiap saat.

Fauzan baru pertama kali sampai rumah

Suhu tubuh bayi harus di jaga antara 36, 5° C – 37,5° C, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih dari itu. Jika suhu badan bayi kurang dari 36,5° C maka bayi harus dihangatkan dengan membedongnya, memberi topi, juga sarung tangan dan kaos kaki. Jika masih belum ada perubahan dekaplah bayi anda agar merasa hangat dan nyaman. Apabila suhu tubuh bayi diatas 37,5°C maka berilah bayi anda minuman yang banyak dan jika tidak kunjung turun maka berilah paracetamol drops khusus untuk bayi, untuk dosis-nya bisa berkonsultasi dengan dokter anak.

Proses menjemur juga harus dilakukan tiap hari, tidak boleh ada satu hari yang bolong. Meskipun mendung setidaknya masih di jemur meskipun panasnya keluar di atas jam tujuh (maksimal jam 10 pagi). Selama menjemur baju yang menempel pada bayi juga harus di lepas semua hingga menyisakan pampers-nya saja. Hal tersebut dilakukan supaya sinar matahari pagi bisa masuk ke dalam badan lebih maksimal.

Proses Berjemur Si Kembar

Penjemuran juga dilakukan dengan dibolak-balik, dimana bagian depan 15 menit bagian belakang tubuh juga 15 menit jika waktu menjemur dibawah jam 7 pagi. Jika diatas jam 7 pagi maka waktu yang digunakan adalah 5 menit depan 5 menit belakang. Maksimal jam untuk menjemur bayi adalah sampai jam 10 pagi. Jangan takut waktu membalikkan bayi anda ya bunda, karena hal tersebut dilakukan agar sinar matahari benar-benar masuk ke tubuh bayi. Meskipun bukan bayi prematur tidak ada salahnya untuk menjemur bayi anda, karena menjemur bayi memiliki banyak manfaat, diantaranya mendapatkan vitamin D langsung dari matahari, mengurangi pilek yang biasanya dialami bayi baru lahir, dan masih banyak lagi.

Fauzan dijemur dengan posisi dibalik

Setelah di jemur keduanya baru boleh di sibin (di lap-lap badannya dengan air hangat). Jadi keduanya tidak dimandikan, karena dokter menyarankan untuk memandikan si kembar nanti kalau bobotnya sudah mencapai bobot minimal bayi baru lahir yaitu 2,5 kg. Kurang lebih waktu keduanya mencapai bobot tersebut adalah satu bulan, yang bisa mandi terlebih dahulu adalah Fauzi karena bobotnya cepat naiknya. Sedangkan Fauzan karena lahir di bawah 2 kg, membutuhkan waktu yang cukup lama daripada Fauzi yakni sekitar 1,5 bulan hingga mencapai bobot minimum bayi baru lahir.

Keduanya juga harus sering-sering disusui dan lebih diutamakan keduanya minum asi. Karena asi merupakan makanan terbaik untuk bayi melebihi susu formula. Namun adakalanya memiliki anak kembar biasanya asi yang di minumkan kurang-kurang sehingga membutuhkan bantuan tambahan susu formula. Karena payudara saya saat itu putingnya hilang, maka saya memerah asi saya dan saya masukkan ke botol untuk diminum kan pada bayi. Baca kisah Bunda-Bunda Pejuang ASIP untuk melihat kisah lengkap saya dan Review Pompa Asi untuk melihat alat pumping yang saya pergunakan.

Tiap dua jam sekali keduanya mampu menghabiskan asi sebanyak 20 ml. Bahkan si Fauzi bisa lebih dari 20 ml sekali minum. Satu minggu setelah keluar dari rumah sakit keduanya harus melakukan medical check up kembali ke rumah sakit untuk melihat perkembangan keduanya. Hasilnya Fauzan berat badan naik menjadi 1,7 kg dan si Fauzi naik menjadi 2,25 kg.

Sementara untuk Fauzi sudah imunisasi HB0 dan si Fauzan masih belum sama sekali karena berat badannya masih kurang. Dokter mengatakan minimal bobotnya harus dua kg baru bisa di beri, tetapi kalau usianya sudah dua bulan dan bobotnya belum juga naik sampai 2 kg, maka harus diberi imunisasi HB0 dan kalau nanti bobotnya naik sampai 2kg maka harus diberi kembali imunisasi HB0.

Fauzan dan Fauzi Setelah Check Up

Karena kondisi saya dan suami yang hanya tinggal berdua dan jauh dari keluarga, akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman agar ada yang bisa membantu saya untuk merawat kedua bayi saya. Perjalanan dilakukan saat usia bayi sudah tiga minggu. Perjalanan dengan menggunakan mobil dan selama di jalan AC tidak dinyalakan sama sekali.

Jalur yang ditempuh juga menggunakan jalur tol Solo – Surabaya yang kemudian dilanjutkan ke jalur tol Surabaya – Gresik. Perjalanan memakan waktu 5 jam perjalanan hingga sampai di rumah. Setelah di rumah tidak lupa pula untuk memeriksakan keduanya karena habis perjalanan jauh.

Hasil cek kesehatan keduanya dinyatakan sehat, bobot Fauzan menjadi 1,9 kg sementara Fauzi 2,4 kg. Namun ternyata keduanya memiliki alergi protein susu sapi sehingga susu tambahan untuk si kembar diganti menjadi susu soya selama tiga bulan. Saat keduanya minum susu formula, anehnya sering sekali dimuntahkan bahkan sampai muntahannya keluar lewat hidung terutama si Fauzan. Namun, saat minum asi tidak pernah ada yang muntah. Padahal selama minum susu formula keduanya dalam kondisi lapar dan susu formula yang dibuat tidaklah banyak, ternyata itu merupakan salah satu ciri dari alergi susu sapi. Meskipun begitu, Fauzi dan Fauzan lebih diutamakan meminum asi meskipun lewat perahan.

Twins lagi bobok bareng

Kondisi alergi terparah adalah Fauzan karena dia benar-benar tidak bisa menerima susu formula meskipun sudah diganti susu soya, sedangkan si Fauzi masih bisa meminum susu formula. Akhirnya agar tumbuh kembang Fauzan bisa menyusul kembarannya, Fauzan lebih diutamakan meminum asi (full asi) sedangkan Fauzan meminum susu formula. Hal tersebut terpaksa harus dilakukan karena produksi asi saya tidak bisa mencukupi untuk dua bayi.

Fauzan dan Fauzi habis imunisasi BCG

Satu minggu kemudian Fauzan dan Fauzi kontrol kembali ke dokter spesialis anak untuk imunisasi lanjutan. Fauzan berat badannya naik menjadi 2,1 kg akhirnya bisa imunisasi HB0 dan polio 1. Fauzi berat badannya menjadi 2,8 kg lalu lanjut imunisasi polio 1. Imunisasi BCG belum dapat di lakukan karena menunggu hingga Fauzan selesai imunisasi HB0.

Minggu depannya barulah saya kembali lagi ke dokter spesialis anak untuk melakukan imunisasi BCG kepada si kembar. Saat itu bobot Fauzan dan Fauzi menjadi 2,4 kg dan 3,1 kg. Pemberian susu soya sampai usia 3 bulan sesuai dengan batas usia yang disarankan oleh dokternya. Saat usia mereka genap dua bulan, imunisasi lanjutan pun dilakukan, tapi kali ini bukan di dokter melainkan di posyandu.

Fauzan dan Fauzi habis dari Posyandu

Imunisasi DPT-1 cuman bisa diberikan kepada Fauzi, sementara si Fauzan tidak boleh imunisasi dulu karena bobotnya kurang dari empat kg. Lebih tepatnya berat badan Fauzan saat itu baru 3,6 kg sedangkan berat badan Fauzi sudah 4,3 kg. Akhirnya untuk imunisasi DPT-1 si Fauzan dilakukan nanti kalau sudah usia tiga bulan dan berat badan sudah cukup. Setelah imunisasi DPT-1 Fauzi sehari semalam membuat resah orang satu rumah. Pasalnya selain demam akibat efek samping dari imunisasi, Fauzi menangis terus dan gak mau di taruh. Anehnya kembarannya si Fauzan juga ikutan nangis dan minta gendong terus, padahal dia tidak di suntik.

Fauzi dan Fauzan

Dasarnya emang kembar kalau ada apa-apa dengan saudaranya pasti juga ikut merasakan. Untung saja nangisnya gak lama, kurang lebih sehari semalam. Seiring bertambahnya usia, intensitas si Fauzan muntah karena alergi susu sapi mulai berkurang, bahkan sejak usia 2 bulan Fauzi tidak pernah mengalami muntah akibat alergi.

Akhirnya pemberian asi pun bisa dibagi ke saudaranya meskipun dengan perbandingan yang tidak seimbang. Fauzi memiliki perkembangan yang sangat cepat, dimana pada usia dua bulanan dia sudah hampir bisa duduk, sementara si Fauzan masih belum begitu bisa. Namun saat Fauzan di ajak bercanda dia bisa tertawa dan kadang mencoba meniru gerakan mulut orang yang mengajaknya bicara, sementara Fauzi masih belum begitu mengerti.

Fauzi belajar duduk sama kakek

Semakin bertambahnya usia jumlah volume susu yang mereka minum juga semak banyak. Dalam sekali minum satu anak bisa meminum susu 90 ml – 120 ml. Saat usia mereka dua setengah bulan, mereka sudah mulai bisa nenen langsung, akan tetapi karena masa cuti saya telah habis maka dengan terpaksa saya harus kembali ke Solo dan meninggalkan kedua bayi saya. Namun tiap dua minggu sekali saya dan suami pulang untuk mengantarkan stok ASIP beku lintas provinsi untuk mereka berdua.

Twins sedang bermain bersama

Saat usia mereka genap 3 bulan akhirnya mereka pun melakukan imunisasi kembali ke Posyandu terdekat. Fauzi imunisasi DPT-2 sedangkan Fauzan imunisasi DPT-1. Waktu itu bobot Fauzan dan Fauzi sudah menjadi 4,8 kg dan 5,2 kg. Setelah dari Posyandu orang serumah jadi disibukkan dengan suara tangisan keduanya. Sehabis Imunisasi DPT pastilah mereka berdua demam dan semalaman membuat orang serumah tidak tidur. Tepat di usia tiga bulan ini mereka berdua sudah tidak mengalami muntah akibat alergi susu sapi, sehingga pemberian asi bisa disama ratakan untuk keduanya.

Artikel by: Silvi Fr A

5 tanggapan untuk “Tumbuh Kembang My Twins Baby Boys 0 – 3 Bulan”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.